Tercampakkah aku
pada dinding kekhilafan
bila mana darah-darah
merah pekat, busuk hanyir, panas mengelegak
mulai mengalir pantas, laju
pada parit-parit kotor hati yang
gelap pekat ini mencari silauan
semarak ngauman dendam
sekurun yang lalu bila kau tancapkan
lembing tujuh keturunan nista persis
singa meraung kelaparan!
No comments:
Post a Comment